Minggu, 28 Juni 2015

Sahabatku Inspirasiku : IKABELA TIFANDI, PENARI YANG ISTIQOMAH

Hai guys, kenalkan temanku yang satu ini. Kali ini aku sangat terinspirasi olehnya. Begini nih sedikit kisah tentangnya. Nama lengkapnya adalah Ikabela Tifandi, biasa disapa Ikbel. Dia sama seperti aku, kuliah di undip (universitas Diponegoro Semarang), dan menempuh prodi S1 teknologi pangan angkatan 2013. Mengapa Ikbel menjadi salah satu teman yang menginspirasi, karena dia memiliki bakat yang tidak semua orang bisa melakukannya. Ya, Ikbel ini adalah temanku yang pandai menari. Konon katanya Ikbel sudah belajar menari sejak duduk di bangku sekolah dasar. Mungkin orang akan berkata wajar saja kalau sampai sekarang tarian Ikbel bagus, karena memang sejak kecil ia latihan menari. Memang benar sih, tapi ada hal spesial yang membuatku memiliki pandangan berbeda tentang Ikbel. Sehingga menjadikan dia salah satu temanku yang menginspirasi. Bukan karena pandai menari, aku bangga punya teman seperti Ikbel. Tapi kalian harus tahu, apa bedanya Ikbel dengan yang lain. Ikbel pandai menari, padahal kita tahu kalau dia kuliah di undip dan bukan jurusan seni tari. Awal masuk kuliah, Ikbel mengikuti perekrutan pentas produksi sendratari yang diselenggarakan UKM Kesenian Jawa Undip, dari situlah dia mulai melanjutkan hobinya menari. Ikbel memang mengaku, kalau di kampus nanti dia akan mengikuti kegiatan yang berkutat dengan tari menari demi melanggengkan hobinya. Pasca pentas produksi, Ikbel melanjutkan untuk bergabung menjadi bagian dari UKM Kesenian Jawa. Nggak tanggung – tanggung, saat sudah resmi bergabung, cewek kelahiran Lamongan 21 Juli 1995 ini dipercaya menjadi ketua bidang tari. Hingga tahun keduanya berproses di KJ, Ikbel tetap memangku jabatan sebagai ketua bidang tari. Mungkin bukan berapa banyak piala atau penghargaan yang Ikbel raih, yang menjadi tolok ukur idola. Jika idola adalah peraih banyak piala dan penghargaan, bagiku itu salah. Hasil bukanlah segala galanya. Ikbel ini adalah sosok wanita yang strong. Dia berbody mungil tapi sangat gesit dan tegas. Dia adalah sosok yang pantang menyerah. Menurutku dia terbaik di kelompok kami, karena sering dijadikan koreo dalam sebuah garapan. As we know, kuliah Ikbel 11 – 12 dengan fakultas teknik yang senantiasa praktikum dan laporan, asistensi dan sebagainya. Itu sangat memakan waktu, untuk mengerjakan laporan. Tapi di tengah – tengah itu, Ikbel tetap bisa meluangkan waktu untuk latihan dan berproses. Selama berstatus mahasiswa, Ikbel banyak mengikuti proses garapan, dimulai dari awal pentas produksi Prasetyaning trah Gangga (KJ Undip 2013), tari Ogak – Ogak (WDD 2014), tari Kesrakat (Peksimida 2014), tari Tenggok (opening PIMNAS 2014), tari Candu (WDD 2015), pentas kolaborasi dengan teater di Semarang, pentas kolaborasi dengan Ngesthi Pandhawa, pentas kethoprak dies natalis undip 2014, serta pentas undangan yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Lantas apakah seniman hanya unggul dalam mengembangkan otak kanan saja? Tidak. Ikbel ini juga unggul di dalam bidang akademik. Praktikum yang bejibun dan proses latihan tari yang kontinyu, membuatnya semakin gigih. Kadang di sela – sela proses latihan Ikbel membuka laptop untuk menugas atau membawa kertas folio untuk mengerjakan laporan. Begadangnya sangat kuat demi belajar, terutama saat akan menghadapi ujian. Kerja kerasnya terbayar dengan mendapatkan IP cumlaude pada semester 3 lalu. Meski sikapnya terkadang masih kekanak – kanakan, Ikbel ini cukup bijak lho. Kata – kata yang aku ingat darinya, “jangan sampai mood kamu mengganggu orang lain”. Yups, setuju! Merintis Karir Sejak SD Ikbel gemar menari. Dia berinisiatif untuk selalu belajar menari, walau tanpa disuruh orang tuanya. Dimulai dari ikut ekskul tari di sekolah, hingga orang tuanya menyadari bakat Ikbel dan mendaftarkannya ke sanggar tari. Dikala kecil, Ikbel gemar mengikuti lomba menari, selain untuk memperkaya materi tari, mendapatkan uang saku, juga mendapatkan penghargaan jika juara. Dengan meraih juara, itu membuat ia termotivasi untuk meningkatkan kualitasnya. Sebuah Pengabdian
Tak seperti penari kekinian yang komersil dan mencari ketenaran sesaat, Ikbel ini memiliki niat yang mulia. Dengan kualitasnya yang bagus, ia pernah lolos audisi menari di kampus kami, untuk go internasional. Tapi karena ia sudah masuk dalam organisasi, ia mundur dari kesempatan itu, ia lebih memilih memajukan organisasinya dulu ketimbang menuruti egonya. Ikbel cukup bijaksana menjaga nama baik organisasi yang ia ikuti dengan cara baik dalam berproses. Ketahuilah, jarang banget ada orang yang seperti Ikbel. Di luar sana banyak orang dengan kemampuan menari yang mungkin masih di bawah Ikbel, tapi ingin belajar menari karena mengincar partai. Hingga akhirnya tipe – tipe demikian tidak mampu bertahan dalam organisasi. Pegabdiannya nol. Mereka adalah tipe solo karierers yang belum jelas tujuan kedepannya. Ikbel tidak demikian, dia ikhlas dalam berproses karena dalam dirinya mengemban misi. Ia tidak muluk – muluk, ia hanya ingin bisa mempelajari semua tarian, punya sanggar, punya anak didik, bisa menciptakan karya sendiri, serta bisa membawa anak didiknya go international untuk menunjukkan bahwa dia ada. Subhanallah, senangnya punya teman seperti Ikbel. Baik, cantik dan berbakat. Pintar dalam akademik, dan juga easy going. Mungkin aku tidak seberapa menulis tentang Ikbel yang bukan siapa – siapa. Ya, dia memang bukan siapa – siapa, tapi dia adalah sobat yang menginspirasiku. Kita pasti tahu, tidak setiap orang bisa menikmati potensinya seperti Ikbel. Misalnya aku sendiri. Kawan, sekarang ini marilah kita lihat orang hebat sebagai inspirator atau motivator. Bukan berarti kita harus bisa menyamai dia. Kita punya potensi dan jalan masing – masing. Fokuslah pada jalan kita sendiri, tak usah memaksakan diri untuk menyamai orang lain. Tetap semangat, salam sahabat inspiratif ({}).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar